"Terpujilah wahai engkau, Ibu Bapak guru
namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S'bagai prasasti terimakasihku 'ntuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa"
~Hymne Guru~
Guru, dalam terminologi Jawa disebut diGugu lan ditiRu (dituruti/diikuti dan ditiru). Guru memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia secara umum. Guru adalah salah satu unsur yang membangun karakter manusia, serta mengasah kemampuan manusia secara umum dalam menjalani dan memahami alam dan sekitarnya.
Guru memiliki peran yang tidak sedikit dalam persoalan sejarah kemajuan manusia Indonesia. Di masa penjajahan, guru memegang peranan penting dalam membentuk harga diri manusia Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan memiliki harga diri, serta menanamkan sikap nasionalisme pada anak didik dan masyarakat secara umum. Sementara di masa-masa awal kebangkitan nasional guru memegang peran yang penting dalam masalah pembangunan karakter manusia Indonesia yang berpendidikan dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat.
UU No 14/2005 mengenai Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sebagai penghormatan dan penghargaan kepada seluruh guru di Indonesia, pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional (HGN).
Baca juga Teks Naskah Amanat / Pidato Mendikbud dalam Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015
Sumber gambar dari: sini |
Sumber gambar dari: sini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar