Hari ini, 15 Mei 2016 adalah satu hari yang istimewa bagi Kabupaten Sleman. Karena tepat pada hari ini, Kabupaten Sleman merayakan hari jadinya yang ke 100 tahun. Yak, betul..!!! Seratus tahun alias satu abad...!!!
Mengambil data dari
laman ini maka kita bisa mengetahui bahwa eksistensi Kabupaten Sleman dapat dilacak pada rentangan terjauh dalam Rijksblad no. 11 Tahun
1916 tanggal 15 Mei 1916 yang membagi wilayah Kasultanan Yogyakarta
dalam 3 Kabupaten, yakni Kalasan, Bantul, dan Sulaiman (Sulaiman inilah yang kelak di kemudian hari disebut Sleman), dengan seorang bupati sebagai kepala wilayahnya. Dalam
Rijksblad tersebut juga disebutkan bahwa kabupaten Sulaiman terdiri dari
4 distrik yakni : Distrik Mlati (terdiri 5 onderdistrik dan 46
kalurahan), Distrik Klegoeng (terdiri 6 onderdistrik dan 52 kalurahan),
Distrik Joemeneng (terdiri 6 onderdistrik dan 58 kalurahan), Distrik
Godean (terdiri 8 onderdistrik dan 55 kalurahan). Berdasarkan Perda
no.12 Tahun 1998, tanggal 15 Mei tahun 1916 akhirnya ditetapkan sebagai
hari jadi Kabupaten Sleman. Menurut Almanak, hari tersebut tepat pada
Hari Senin Kliwon, Tanggal 12 Rejeb Tahun Je 1846 Wuku Wayang.
Berdasar pada perhitungan tahun Masehi, Hari Jadi Kabupaten Sleman ditandai dengan surya sengkala "Rasa Manunggal Hanggatra Negara" yang memiliki sifat bilangan Rasa= 6,
Manunggal=1, Hanggatra=9, Negara=1, sehingga terbaca tahun 1916.
Sengkalan tersebut, walaupun melambangkan tahun, memiliki makna yang
jelas bagi masyarakat Jawa, yakni dengan rasa persatuan membentuk
negara. Sedangkan dari perhitungan tahun Jawa diperoleh candra sengkala
"Anggana Catur Salira Tunggal". Anggana=6, Catur=4, Salira=8,
Tunggal=1. Dengan demikian dari candra sengkala tersebut terbaca tahun
1846.
Setelah beberapa tahun kemudian sempat diturunkan statusnya menjadi sekelas distrik di bawah wilayah Kabupaten Yogyakarta, barulah pada tanggal 8 April 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX
melakukan penataan kembali wilayah Kasultanan Yogyakarta melalui
Jogjakarta Koorei angka 2 (dua). Penataan ini menempatkan Sleman pada
status semula, sebagai wilayah Kabupaten dengan Kanjeng Raden T
umenggung Pringgodiningrat sebagai bupati. Pada masa itu, wilayah Sleman
membawahi 17 Kapenewon/Kecamatan (Son) yang terdiri dari 258 Kalurahan
(Ku). Ibu kota kabupaten berada di wilayah utara, yang saat ini dikenal
sebagai desa Triharjo. Melalui Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 5 tahun 1948 tentang perubahan daerah-daerah Kelurahan,
maka 258 Kelurahan di Kabupaten Sleman saling menggabungkan diri hingga
menjadi 86 kelurahan/desa. Kelurahan/Desa tersebut membawahi 1.212
padukuhan.
Sejarah yang cukup panjang, karenanya bangga menjadi warga Kabupaten Sleman.
Selamat Ulang Tahun yang ke seratus tahun, Selamat merayakan satu abad Kabupaten Sleman... Semoga tetap Sembada. Gemah ripah loh jinawi. Tata tentrem kerta raharja...
|
Gambar diambil dari sini |